Pages

Kamis, 29 November 2012

Aegisub Subtitle Editor



Untuk membuat subtitle pada sebuah video, tentunya kita membutuhkan sebuah software yang handal. Software yang saya gunakan adalah ‘Aegisub’.

Pengenalan Aegisub
Berikut adalah tampilan awal saat membuka aegisub:

Sebelum memasuki pembuatan subtitle lebih dalam, ada baiknya kita mengenal sekilas beberapa bagian dari Aegisub.

 Keterangan :
1.     Start time (Waktu mulainya teks pada suatu line/percakapan)
2.     End time (Waktu berakhirnya teks pada suatu line/percakapan)
3.     Commits the text (setiap perubahan yang dilakukan, harus klik button tersebut untuk menyetujui perubahan), atau bisa juga dilakukan dengan menekan tombol Enter.
4.     Toolbar (Fungsi dan peralatan-peralatan yang ada pada Aegisub)
5.     Menubar Aegisub
6.     Tempat penulisan teks
7.     Line (baris) subtitle yang dibuat

1.     Membuka Video dan Audio
Sebelum menuliskan subtitle, tentunya kita harus menentukan video mana yang akan kita buat subtitle nya. Karena subtitle dan suara dialog harus pas, kita juga memerlukan audio-nya.
Cara membuka video:
- klik menu video
     - klik open video
     - pilih video mana yang akan dikerjakan

Cara membuka audio:
* klik menu audio
* klik open audio from video (untuk membuka audio pada video yang sudah
   dibuka)
* Atau klik open audio (untuk membuka audio yang sudah ada)

Contoh tampilan apabila file video dan audio sudah dibuka:

2.     Cara menginput subtitle pada video

  • Yang pertama dilakukan adalah Ketikkan subtitle yang ingin dimasukkan pada Tempat penulisan teks (Poin 6 pada pengenalan Aegisub)
  • Tentukan Timing subtitlenya, Masukkan start time dan end time, sesuai dengan dialog yang ada.
  • Diatas kotak tempat penulisan teks, ada 3 kotak berisikan 0:00:00:00 (jam : menit : detik : seperseratus detik)
  • Kotak pertama adalah start time, Kotak kedua adalah end time, Kotak ketiga adalah durasi.
  • Jika pengaturan teks dan timing sudah selesai, klik commit, atau tekan enter.


3.     Cara menentukan timing

Keterangan:
1.     Start time dari line subtitle yang kita pilih
2.     End time dari line subtitle yang kita pilih
3.     Merupakan start time dan end time dari line sebelumnya (ditandai dengan garis berwarna abu-abu)
4.     Play current line (untuk memainkan audio dari line yang kita pilih).
5.     Tools untuk pembuatan karaoke, dimana bisa kita pecah subtitle untuk per-sylable (akan dijelaskan nanti).
6.     Tanda centang tersebut untuk menyetujui perubahan.

Disini dibutuhkan kepekaan pendengaran kita terhadap audio yang keluar, Pertama, kita tinggal menggeser garis merah (untuk menentukan start time), dan menggeser garis orange (untuk menentukan end time). Manfaatkan tombol Play current line untuk menge-cek apakah dialog dan subtitle sudah pas atau belum. Bila sudah menemukan timing yang pas, jangan lupa klik tombol commit atau tekan Enter.

Lakukan pada semua line yang anda buat, setelah itu bisa dikatakan pembuatan subtitle selesai. Simpan file subtitle dengan meng-klik File > save subtitle as.

 4.     Style Manager
Jika sudah membuat subtitle, akan lebih baik jika tulisan dimodifikasi supaya menarik menggunakan Style Manager ini.
Style manager dapat dibuka dengan mengklik Subtitle > Styles manager.

Pada awalnya, kotak Storage hanya terisi Default.
Untuk membuat suatu Styles dapat dilakukan dengan cara :
-         Pada tab Catalog of available storages, pilih New, ketikan nama styles sesuai dengan keinginan anda. Lalu pilih OK
-         Pada bagian tab Storage, pilih New, akan muncul kotak Styles Editor, menurut saya ini sudah cukup familiar bila kita sudah terbiasa bekerja dengan Microsoft office.

Keterangan
Style name : untuk mengisi nama style
Font          : jenis dan ukuran huruf yang digunakan.
Colors       : dibagi menjadi 4
Primary      : warna bagian dalan huruf
Secondary  : warna pinggir huruf
Outline       : warna pada bagian luar huruf
Shadow      : Warna bayangan huruf
Margins      : Pengaturan margin subtitle
Alignment   : pengaturan posisi subtitle (Contoh : ‘2’ berarti subtitle ada pada bagian bawah video, ‘9’ berarti subtitle ada pada bagian atas kanan video, dst.)
  • Setelah selesai, klik Apply, lalu OK.
  • Maka pada kolom storage akan muncul styles yang anda buat, setelah itu yang perlu dilakukan, adalah mengklik button “Copy to current script” pada tab Storage. Hal ini perlu dilakukan agar anda dapat menggunakan style tersebut pada waktu membuat subtitle.
  • Klik Close


5.     Menggunakan Style yang telah dibuat
Setelah style dibuat, agan dapat menggunakannya pada subtitle yang sudah ada sebelumnya. Cara melakukannya :
1. Pilih line yang akan dirubah
2. Klik pada kotak yang berisi Default, akan muncul drop down yang berisikan
    daftar style yang sudah dibuat tadi, pilih style yang diinginkan.
3. Klik button Commit
4. Setelah itu perhatikan line subtitle anda, akan ada perubahan pada bagian
    style-nya yang semula default menjadi nama style yang anda pilih.

Jumat, 09 November 2012

Pertama Kali Menggunakan Internet

Sebelum mengetahui internet, kira-kira saat masih duduk di bangku SD, saya masih menggunakan Handphone layar hitam putih (Tidak usah sebut merek). Yang saya tahu saat itu, HP hanya berguna untuk menelpon, sms, dengar musik (walaupun cuma ringtone monophonic) dan bermain game sederhana.

Setelah beberapa tahun saya dibelikan HP yang support layar berwarna (Lagi-lagi tidak perlu sebutkan merek), variasi seperti Wallpaper, Ringtone dengan format .midi, dan web browser di HP pun mulai populer.
Pada saat itu banyak sekali iklan-iklan dan layanan di majalah untuk download ringtone, wallpaper, dan game. Saya pun ikuti beberapa layanannya.
Tapi karena pilihannya terbatas, maka saya mau cari lebih banyak. Setelah dapat informasi dari orangtua dan teman-teman, kita ternyata bisa cari itu semua di internet, dan supaya HP dapat terhubung ke internet, saya perlu aktfikan GPRS dahulu.
Setelah itu saya jadi sering mencari-cari sesuatu untuk di download dari HP saya menggunakan layanan GPRS.

Saat itu saya tinggal di kota kecil di Sumatera Selatan, layanan internet seperti speedy belum menjangkau daerah itu, dan internet seperti USB modem belum ada saat itu. Jadi saya selalu menggunakan internet melalui Handphone.
Setelah menginjak SMP saya mulai mengetahui sebuah game online untuk HP yang dapat dijalankan pada HP dengan platfrom java dan Symbian, bernama TibiaME.
Sejak itu saya makin sering menggunakan internet, walaupun sebatas di Handphone saja.

Beberapa bulan setelah itu barulah speedy mulai masuk.
Saya mulai beralih untuk online melalui PC. Saya juga mulai mengetahui google, email, dan Jejaring sosial seperti Friendster, tapi saya tidak menggunakan friendster, karena dulu saya tidak suka berjejaring sosial lewat internet.
Tetapi pemakaian internet ini tidak lama, karena koneksi disana belum stabil.
Setelah menginjak bangku SMA, saya pindah ke Depok. Disini baru saya bisa menggunakan internet dengan lebih baik.
Mulai dari mencari bahan tugas, game online, serta Jejaring sosial Facebook dan Twitter hingga sekarang.
Dengan internet semua kebutuhan bisa dicari dan diperoleh, tidak perlu repot-repot mencari-cari tahu kemana-mana, cukup di depan layar komputer. Terima kasih internet :>

Selasa, 06 November 2012

Microsoft Kinect



Apa itu Kinect?
Sebelum masuk ke inti artikel ini, akan lebih baik jika pembaca tahu lebih dahulu akan apa itu kinect.
Kinect for Xbox 360 atau biasanya Kinect (Dulunya di ketahui oleh Project Natal),adalah "controller-free gaming dan pengalaman hiburan" oleh Microsoft dan Xbox 360 video game platform,dan mungkin digunakan untuk Windows 8.Kinect akan bersaing dengan Wii Remote dengan Wii MotionPlus dan PlayStation Move dengan PlayStation Eye gerak sistem kontrol untuk Wii dan PlayStation 3 konsol rumah masing-masing.
Kinect didasarkan dari teknologi perangkat lunak yang dikembangkan secara internal oleh Rare, anak perusahaan dari Microsoft Game Studios milik Microsoft, dan teknologi kamera oleh pengembang Israel, PrimeSense. PrimeSense mengembangkan sistem yang dapat mengintepretasikan gestur secara spesifik, sehingga kontrol secara hands-free dapat dilakukan pada perangkat elektronik menggunakan proyektor infrared dan kamera, serta microchip khusus untuk melacak pergerakan objek dan individu pada bidang tiga dimensi. Sistem 3D scanner tersebut dinamakan Light Coding yang menggunakan variasi dari rekonstruksi gambar 3D
Sensor Kinect adalah batang horizontal yang terhubung dengan alas kecil yang memiliki poros yang dapat berputar. Sensor Kinect dirancang untuk diletakkan diatas maupun di bawah TV. Perangkat ini memiliki kamera RGB, sensor kedalaman dan mikrofon yang berjalan di perangkat software khusus, yang menyediakan kemampuan untuk menangkap gerak secara 3D, mengenali wajah dan mengenali suara. Saat diluncurkan, fitur pengenal suara hanya tersedia di Jepang, Amerika Serika Kanada, dan Inggris. Sekarang fitur ini tersedia di Australia, kanada, Prancis, Jerman, Irlandia, Jepang Meksiko, New Zealand Amerika Serikat dan Inggris. Sistem multi-mikrofon pada Sensor Kinect memungkinkan Xbox 360 untuk mengurangi suara bising, sehingga kegiatan seperti ngobrol secara hands-free dapat dilakukan lewat Xbox Live.
Sensor kedalaman terdiri dari proyektor laser infrared dikombinasikan dengan sensor CMOS monokromatik, yang merekam data video 3D dalam kondisi pencahayaan apapun. Area pengenalan sensor kedalaman dapat diatur, dan perangkat lunak Kinect secara otomatis mampu mengkalibrasikan sensor berdasarkan permainan dan kondisi lingkungan pemain, mengenali keberadaan furnitur maupun halangan lain. Kinect secara simultan mampu mengenali hingga enam orang, termasuk dua pemain aktif untuk dianalisis gerakannya pada 20 titik sendi tiap orang. Namun, PrimeSense menyatakan bahwa jumlah orang yang dapat "dilihat" (tidak diproses sebagai pemain) hanya dibatasi oleh berapa banyak yang dapat masuk ke dalam jangkauan kamera.
Kinect ini sudah diluncurkan sejak tahun 2010 lalu, namun teknologi terbarunya adalah yang akan dibahas berikut.


Intergrasi Kinect dan Windows 8 pada Mobil

Tampaknya Microsoft berencana untuk memimpin pengembangan platform mobil terkoneksi generasi terbaru. Raksasa industri TI tersebut dikabarkan akan mengintegrasi ekosistem teknologi besutannya, antara lain Kinect, Windows 8, Windows Phone, Windows Live, Bing, Azure, dan Tellme ke dalam mobil. Penyertaan teknologi tersebut diharapkan dapat mentransformasi mobil dari sebuah obyek pasif menjadi asisten yang cerdas bagi pengemudi dan penumpang.

Tidak hanya itu, mobil di masa depan akan mampu mengenali pengemudi melalui smartphone yang digunakan, serta berinteraksi melalui perintah suara, gestur, dan sistem pelacak wajah. Microsoft menunjukkan kebolehan sejumlah teknologi besutannya dalam Ford Mustang tahun 1967 yang dimodifikasi oleh modifikator mobil ternama, West Coast Customs. Teknologi tersebut termasuk integrasi SYNC dengan user interface yang terinspirasi oleh Metro UI, kontroler Kinect untuk mendeteksi obyek di depan dan belakang mobil, serta tampilan heads-up yang terintegrasi dengan Bing Maps.


Dengan teknologi ini yang tampaknya juga menarik perhatian produsen otomotif raksasa asal Jerman, BMW dan Mercedes-Benz untuk bisa mengaplikasikan teknologi Kinect ke dalam varian mobil mereka.
Tetapi sebelumnya kita mengingat kembali kalau Microsoft saat ini juga sudah terjun dan ikut andil dalam pengembangan dunia otomotif melalui platform Windows Embadded Automotive. Dan platform ini juga sebenarnya sudah digunakan oleh Honda, Nissan, BMW, Mercedes-Benz, Aston Martin dan McLaren.


Bisa jadi apabila dengan adanya teknologi Kinect pada kendaraan akan memudahkan pengendara terintegrasi dengan fitur yang ada dalam kendaraan tanpa kehilangan fokus pada jalan. Hanya melalui gerakan tangan di depan sensor yang ada sudah bisa mengoperasikan berbagai perangkat hiburan di dalam mobil.
Selain itu besar kemungkinan apabila dengan adanya teknologi Kinect bisa diaplikasikan pada kendaraan, maka akan ada sebuah fitur pendeteksi wajah, scaning iris mata sehingga apabila bukan pemilik kendaraan, mobil tidak bisa dihidupkan dan berbagai fitur menarik lainnya.
Ini bukan pertama kalinya Microsoft terjun ke industri otomotif. Sejumlah produsen mobil telah memanfaatkan teknologi besutan Microsoft untuk pengembangan sistem infotainment mereka. Salah satu yang paling terlihat adalah sistem SYNC yang menjadi buah kerja sama Microsoft dengan Ford. Ditambah dengan pengembangan mobil autonomous oleh Google dan rencana integrasi SIRI oleh Apple, tampak jelas bahwa pemain-pemain raksasa dalam industri TI semakin gencar menyumbangkan inovasi terbaru ke dalam industri otomotif.


Teknologi sensor Kinect dipakai ke ponsel


 "Gesture recognition" adalah teknologi yang memungkinkan sebuah perangkat mendeteksi gerakan pengguna lewat kamera dan  melaksanakan perintah sesuai dengan gerakan tersebut. 

Salah satu alat yang menerapkan teknologi ini adalah sensor gerak Xbox Kinect dari Microsoft, yang memungkinkan penggunanya mengontrol game atau aplikasi hanya dengan menggerak-gerakkan bagian tubuh tanpa benar-benar menyentuh perangkat secara fisik. 

Tak lama lagi, mungkin pengguna smartphone akan bisa melakukan serupa.

Sebuah perusahaan jepang bernama Omron sedang mengembangkan teknologi gesture recognition yang bisa digunakan di smartphone, televisi, dan komputer. Teknologi berupa software ini mampu mengenali bermacam-macam bentuk atau gerakan tangan lewat kamera. 

Caranya, software tersebut membandingkan gambar tangkapan kamera dengan rekaman bentuk gerakan tangan dalam database-nya. Apabila terdapat gerakan yang menyerupai salah satu rekaman gestur, perintah yang sesuai pun dijalankan, misalnya membalik halaman buku digital saat pengguna menggerakkan jari telunjuk.

Sumber: