Pages

Senin, 26 Maret 2012

Manusia sebagai makhluk individu dan sosial

Hakikat Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk individu
Manusia adalah satu individu, satu orang, atau satu zat, bukan kerumunan orang.
Dalam kerumunan orang terdapat banyak individu, tapi masing-masing orang dalam kerumunan itu tidak mempunyai individualitas atau suatu ke-khas-an tertentu yang bisa menggambarkan keunikan dirinya sebagai manusia. Oleh karena inilah manusia disebut makhluk individu.

Mempunyai teman dan mencintai orang lain adalah perilaku yang wajar bagi manusia. Manusia lebih suka hidup dalam kelompok, baik desa maupun kota, asalkan berada di antara teman-teman, orang yang kita cintai maupun orang yang menyayangi kita.
Lagipula, manusia adalah makhluk paling sosial dari semua makhluk yang ada. Coba lihat seekor kucing yang penyendiri dan tidak punya teman, dia tidak akan peduli dengan keadaan itu. Tapi lihat jika ada seorang manusia yang sama sekali tidak punya teman, dia pasti akan bosan, depresi berat, dan bahkan bisa gila jika tidak ada orang di sekitarnya.
Oleh karena inilah manusia disebut makhluk sosial.

Peranan Manusia sebagai makhluk individu dan Sosial
Manusia sebagai individu yang berdiri sendiri, memiliki kewajiban untuk setidaknya bertahan hidup atau menghidupi dirinya sendiri.
Setiap manusia harus mandiri dan siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk dalam hidup ini. Maka dari itu, peranan manusia sebagai makhluk individu menurut saya adalah untuk bertahan hidup atau to survive.

Kebutuhan manusia itu tidak terbatas. Namun, insting paling dasar dari manusia itu mendorong dirinya untuk memenuhi segala keinginannya baik dengan meminta bantuan orang lain atau memanfaatkan orang lain demi keinginannya yang belum terpenuhi itu. Jika seorang Manusia sedang merasa butuh dan tidak berdaya, dia pasti akan meminta bantuan kepada orang lain dan berinteraksi dengan sekitarnya.
Manusia mempunyai keterbatasan. Tidak semua hal dalam hidup, dapat diselesaikan sendiri. Oleh karena itu dibutuhkanlah interaksi antara individu yang satu dengan lainnya.

Dinamika Interaksi Sosial
Interaksi sosial bisa sangat bermacam-macam.
Sekolah, kuliah, kursus, seminar, workshop merupakan contoh interaksi sosial dalam rangka menuntut ilmu.
Pasar, mall, toko, warung, warteg, kantor, bursa efek merupakan contoh interaksi sosial dalam rangka bisnis dan perdagangan.

Dilema antara kepentingan individu dan masyarakat
Manusia mempunyai ego yang tinggi. Oleh karenanya, manusia cenderung mementingkan kepentingan dirinya sendiri. Secara alami, manusia itu memiliki kebebasan, bertindak tanpa batasan aturan atau tanpa takut akan konsekuensi dari perbuatan yang dia lakukan. Namun, dalam masyarakat, perbuatan seperti itu dapat menyebabkan kekacauan. Peraturan diberlakukan dan hukum ditegakkan, untuk menjaga agar setiap individu tidak berlaku semena-mena dan tidak memaksakan kehendaknya sendiri.
Nafsu alami manusia adalah untuk mendapat kebebasan yang absolut, tapi dalam masyarakat, hal seperti itu harus dikekang oleh peraturan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan hak asasi. Maka, sebuah kontrak sosial diberlakukan, dan kebebasan absolut dihilangkan demi melindungi kebebasan dan hak manusia lainnya.
Karena alasan ini adalah tidak mungkin bagi manusai untuk memperoleh kebebasan absolut dimana tidak adanya peratutran dan hukum yang membatasinya.

Kamis, 08 Maret 2012

Manusia dan Kebudayaan

Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk dari sekumpulan manusia yang saling berinteraksi, seperti bahasa, kebiasaan, etika, tradisi, adab, gaya hidup, dan tingkah laku.
Hidup kita tidak lepas dari kebudayaan, dan oleh sebab itu, adalah wajar jika kita menganggap kebudayaan adalah sesuatu yang alami/natural.

Manusia adalah makhluk yang berbudaya.
Seorang anak bule yang dibesarkan oleh orangtua Indonesia, maka pada akhirnya anak ini akan bisa berbahasa Indonesia dan bertingkah laku seperti orang Indonesia.
Atau seorang anak keturunan jawa yang dibesarkan di palembang, maka pada akhirnya dia akan fasih berbahasa palembang dan bertingkah laku seperti orang palembang pada umumnya.
Dari kasus ini, kita tahu bahwa kebudayaanlah yang membentuk manusia. Terbentuk dari keadaan masyarakat sekitarnya.
Saat belajar berbicara, anak akan belajar berpikir, dan juga memahami bagaimana keadaan lingkungan sekitarnya. Dia mempelajari adab, tradisi, adat istiadat di tempat dia tinggal, dan peraturan-peraturan tentang tingkah laku baik dan buruk. Bimbingan orangtua, guru, dan orang-orang sekitar sangat berperan penting dalam hal ini.